Saturday, June 30, 2007

Naik boat di connecticutt river













Connecticutt river, Massachusetts, USA -- Hari ini Sabtu tidak ada pertemuan seperti dihari-hari kerja sebelumnya, kami diajak Mike Hannahan jalan-jalan ke sungai connecticutt. Hari itu mike mengajak istrinya Lisa dan asistennya salsa yang orang rusia itu menemani kami ber-enam termasuk Sadli, interpreter kami, naik mobil van nya mike yang panjang itu. Perjalanan kira-kira 30 menit untuk menuju sungai connecticut. Sebenarnya ada banyak pintu masuk ke pantai dari rumah kami, seperti juga kalau kita ingin masuk dari kota atau bahkan negara bagian lain yang masih bersinggungan dengan sungai ini. Sampai dipintu masuk sungai ini kami sekali lagi terpesona dengan pemandangan yang sangat indah. Ada satu rumah makan di areal itu dan satu tenda besar putih diluar yang jaraknya sekira 50 meter dari rumah makan tadi. Rumah makan ini berada ditengah-tengah lapangan parkir yang sangat luas berukuran kira-kira 100 x 300 m2 yang didalamnya berjejer banyak mobil-mobil besar gaya Amerika yang cukup keren serta yang khas disini yaitu mobil-mobil trailer kecil yang digunakan untuk menarik boat-boat dari rumah masing-masing ke sungai ini. Trailer kalau di Indonesia digunakan untuk menyebut truk besar, tapi kalau disini truk mini juga disebut trailer, yaitu kendaraan yang khusus digunakan untuk menarik atau mengangkat beban bawaan dibelakangnya. Para tukang parkir, yang kebetulan kebanyakan adalah anak-anak sekolah yang bekerja part time, semua tidak berjalan kaki karena luasnya areal parkir, tapi menggunakan kendaraan khusus berukuran kecil.

Ditempat parkir masih ada beberapa boat yang belum diturunkan ke sungai, tetapi pemandangan dibibir sungai lebih mempesona lagi, karena disitu sudah banyak boat-boat besar kecil yang parkir dipinggir sungai. Boat-boat seperti ini sangat jarang bisa kita lihat disungai atau laut di Indonesia, karena boat-boat ini tergolong property yang sangat mahal. Meskipun harga boat disini juga sangat mahal, yang secondnya aja berkisar antara 10 - 40 kali harga mobil, tetapi jumlah boat yang parkir dipinggir pantai sangat banyak, sekitar 25 boat menurut hitungan saya berjejer, pemandangan yang hampir sama juga terlihat dipinggir pantai pintu masuk yang lain yang sempat kita lewati sebelumnya. Juga yang sangat menarik adalah pinggir sungainya sangat bersih sepanjang mata memandang, hal ini patut jadi renungan kita yang diajarkan agama untuk menghargai kebersihan.

Boat-boat itu terlihat mengkilat, menandakan dia sangat terpelihara, sebagaimana juga kebanyakan mobil-mobil disini. Disamping boat-boat kecil dan sedang, ada satu boat yang sangat besar yang sengaja disediakan untuk turis berdarmawisata mengarungi sungai connecticutt yang lebarnya kira-kira 300 meteran itu. Setelah mike membeli tiket akhirnya kita dan beberapa turis lokal lainnya, rame-rame naik ke atas boat besar itu. Kita semua duduk ditengah ruangan dan boat ga lama kemudian mulai bergerak. Kita diminta untuk tidak berkeliaran diluar ruang tengah sebelum menonton televisi yang menjelaskan tentang pengetahuan keselamatan, seperti yang biasa kita lakukan ketika kita naik pesawat. Selesai menonton pengetahuan keselamatan, selama kurang lebih 5 menit, kemudian kita berkeliaran ke dek kapal dibawah dan ada yang diatas kapal. diatas kapal disediakan kursi untuk duduk meinikmati perjalanan. Kebanyakan turis lokal yang ikut saat itu adalah para pasangan tua-tui atau manula.

Pemandangan disepanjang perjalanan terasa biasa-biasa saja sebagaimana layaknya kita melihat sungai, tenang tidak berombak, dan ufuk nun jauh disana. Tetapi pemandangan yang menghibur adalah hilir mudiknya boat-boat kecil dan sedang yang melaju lebih kencang atau sangat kencang dibanding kecepatan boat yang kami naiki. Pengemudi dan penumpang boat-boat yang berlalu disisi kiri atau kanan kami sangat ramah-ramah, mereka lebih sering mendahului melambaikan tangannya menyapa kami semua. Pemandangan lain yang menghibur adalah aktifitas orang-orang yang bermain dipasir pantai pinggir sungai atau daratan pasir ditengah-tengah sungai, beserta keluarga dan anak-anak mereka yang bergembira berenang dan bersenda gurau. Ada yang melompat, ada yang berenang, ada yang ngobrol, ada yang makan-makan, ada yang sekedar berjemur, ada yang naik kano, ada yang bakar ikan, dsb. Umumnya mereka senang melihat kehadiran boat besar kami yang melalui mereka. Sehingga mereka melambaikan tangannya kepada kami dan kamipun membalas lambaian tangan mereka.

Kita juga sempat berhenti sejenak menikmati pemandangan rumah kecil tua diatas bukit yang sangat indah karena rumah itu adalah satu-satunya rumah disepanjang bukit. Rumah itu rumah tua yang sekarang sudah jadi museum. Didalam boat disediakan pilihan makanan kecil dan minuman yang bisa kita beli. Sekitar 20 menit kita berkeliling dan akhirnya boat besar kita berputar kembali kearah dimana kita berangkat melalui jalan yang sama. Ada perasaan jenuh juga, tapi karena ini adalah yang pertama kalinya dan waktunya tidak terlalu lama, maka perasaan jenuh itu ga terlalu lama bertahan. Bisa dimaklumi kalau anakanya mike enggak mau diajak ikut acara kita ini dan mengatakan wah boring aku. Memang menurut saya perlu ada inovasi baru dalam acara tour ini, paling tidak seperti tour di dalam kota Boston beberapa waktu yang lalu.

Setelah turun boat kami makan malam di restoran disitu dengan memesan ikan bakar dan ikan goreng serta scallope (ikan kecil tanpa sel). Tapi jangan dibayangkan ikan bakar dan ikan goreng seperti di Pelabuhanratu atau seperti yang biasa disajikan di restoran di Indonesia. Disini ikan diambil dagingnya saja lalu didiberi tepung dan digoreng, ikan bakarpun diambil dagingnya saja dan dibakar tidak terlalu lama. Kelezatannya masih sangat jauh dibawah kelezatan masakan Indonesia, saya tetap kurang bisa menikmatinya. Tetapi tour ini memberi pengalaman baru yang patut disyukuri. Maha Agung Allah dengan segala ciptaan-Nya. (HNP)



Thursday, June 28, 2007

Citizen jurnalism


Amherst, Massachusetts, USA - 28/06/2007, --- Saat ini sedang berkembang trend baru di Amerika Serikat (AS) sesuatu yang disebut dengan Citizen Jurnalism. Sebuah aktifitas jurnalisme oleh masyarakat yang sedang tumbuh dan semakin pesat akibat meluasnya penggunaan internet, kebutuhan akan publikasi ide-ide, dan pendapat-pendapat masyarakat serta dilain sisi juga sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap pemberitaan yang kurang seimbang yang ditampilkan oleh media-media yang ada. Dengan hanya sebuah Blog masyarakat dapat menyampaikan kejadian yang terjadi dilingkungannya atau "melawan" pemberitaan yang disampaikan media komersial yang ada, jika memang ada ketidak akuratan berita.
Akses terhadap internet di AS telah sangat meluas, dimulai dari kalangan atas, kalangan terpelajar, murid-murid sekolah SMA, dan akhirnya masyarakat luas. Besarnya akses masyarakat terhadap internet mengakibatkan penurunan minat membaca media cetak atau surat kabar. di Boston, ibukota negara bagian massachusetts, tingkat penjualan media cetak turun 10-30% dalam 3 tahun terakhir ini. Dengan internet dan printer dirumah, orang bisa memilih berita dan mencetak berita yang dia sukai. Blog dan Citizen jurnalism kemudian menjadi trend baru setelah berkembangnya akses internet dan mengakarnya budaya gemar membaca, demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat di masyarakat AS.
Melalui Blog mereka bisa menulis segala hal dan aktifitas club-club atau individu yang tidak bisa mereka publikasikan di media cetak yang ada karena faktor tingkat kepentingannya yang spesifik, seleksi atau sensor dewan redaksi yang mungkin menilai tulisannya tidak layak muat, atau adanya biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan pada hari-hari kedepan Blog-blog dari Citizen Jurnalism ini akan menjadi penyeimbang opini dari jurnalis media besar atau kecil yang ada, mungkin juga akan mempersempit terjadinya pemberitaan yang miring dan tidak seimbang, atau dapat mengungkap fakta yang lebih akurat karena masyarakat lebih dekat ditempat terjadinya suatu perkara dan lebih menguasai medan.
Citizen Jurnalist juga dapat memuat aktifitas spesifik masyarakat tertentu atau kelompok tertentu yang mungkin akan berharga bagi media yang mungkin sulit dijangkau oleh para jurnalisnya karena jaraknya yang jauh atau sulit dijangkau. Tulisan para Blogger bisa dikutip oleh media besar tanpa media itu harus mengirim jurnalisnya ketempat kejadian perkara. Hal ini akan mengirit biaya operasional media bukan? sebuah kolaborasi baru antara media dan para blogger akan lahir (HNP)